Langsung ke konten utama

Postingan

BERSEMADI 20 Hari : Belajar dari Semut

Berawal dari salah seorang anggota di grup komunitas, yang membagikan informasi tentang adanya program BERSEMADI (BERkarya SElama raMAdan di blog pribaDI) oleh FLP Surabaya. Sembari melakukan aktivitas lain sebagai seorang istri, selama di rumah saja, dan ada beberapa program lainnya juga melalui daring. Saya ikut berpartisipasi dalam agenda BERSEMADI, setidaknya sambil rutin mengisi blog dan berbagi tulisan baik. Sebelumnya melalui proses pendaftaran dan sejenak melakukan diskusi, sebagai syarat keberlanjutan dan kelancaran program, bersama panitia. Menulis dengan tema yang ditentukan dan sama setiap harinya, harus disetor dengan batas waktu, selama dua puluh hari berturut-turut tidaklah mudah. Jauh lebih mudah ketika menulis dengan tema yang bebas dan tidak terikat, karena topik pembahasan yang sama selama hampir sebulan itu akan membuat pusing di antara kesibukan lainnya. Namun, semangat dan antusias teman-teman yang mengikuti adalah cambuk bagi kita semua untuk menuntas
Postingan terbaru

Menyambut Lebaran di Tengah Wabah Covid-19

Ada suasana haru pada hari-hari terakhir Ramadan, karena umat Islam merasakan sedih harus mengantar dan ditinggalkan oleh bulan yang penuh rahmat serta ampunan. Namun, di sisi lain, ikut merasakan kebahagiaan karena akan menjemput hari kemenangan di Syawal. Umumnya menjelang lebaran, terutama Hari Raya Islam Idul Fitri, akan terasa beberapa kesibukan untuk menyambut lebaran. Hari kemenangan yang berbeda karena telah melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, cenderungnya yang paling antusias adalah para wanita. Ibu-ibu sibuk di dapur, menyiapkan beragam kue untuk diisi ke dalam toples. Sebelumnya, membersihkan toples-toples terlebih dahulu, mengelapnya agar lebih mengkilap. Mencuci tirai-tirai jendela dan gorden ruang tamu, dan menggantinya dengan yang lebih dirasa berkenan. Membersihkan sarang laba-laba yang ada di langit-langit pada setiap ruangan, bahkan menyapu dan mengepelnya dan mengganti dengan tikar atau alas duduk yang baru jika tak ada sofa. Bapak-ba

Membangun Pernikahan yang Diridai Allah

Pernikahan ibarat bangunan yang diciptakan dan terikat satu sama lain, agar kuat dan menjadi kokoh. Membangun hubungan penuh kasih, sayang, dan cinta saja tidak cukup, jika tanpa menyertainya dengan tujuan untuk memperoleh rahmat dan ridanya Allah. Pemenuhan syariat dalam hubungan bahtera pernikahan, sangat dipengaruhi ketika pernikahan dilandaskan mencintai karena Allah. Wujud pernikahan yang diridai oleh Allah adalah pernikahan yang penuh dengan keberkahan di dalamnya. Ketidakberkahan dalam hubungan suami-istri, dapat dilihat ketika tidak adanya penerimaan dan saling memahami antar suami-istri. Sebaliknya manakala antar pasangan selalu senantiasa dalam menjaga perasaan satu sama lain, saling mendukung dalam berkebaikan dalam ikatan pernikahan, suami-istri saling mengelola untuk merawat rumah tangga, di situlah letak keberkahan akan dimulai, dan rida Allah datang melalui kebahagiaan hati yang dirasakan, karena merasa memiliki pasangan yang saling menenteramkan, rumah tangg

Mengulas Buku “493 Resep Ramuan Herbal Berkhasiat” Terbitan Gramedia |17 Mei Hari Buku Nasional

Setiap 17 Mei menjadi momentum peringatan Hari Buku Nasional, dikarenakan tepat di hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Setiap tahunnya diperingati, merupakan upaya untuk menggiatkan betapa pentingnya budaya membaca buku bagi kemajuan literasi Indonesia. Hari Buku Nasional atau disingkatnya dengan Harbuknas, kali ini saya pribadi ingin mengulas tentang buku “493 Resep Ramuan Herbal Berkhasiat untuk Cantik Alami Luar Dalam” karya Ami Wahyu dan Gagas Ulung yang diterbitkan oleh Gramedia, yang merupakan buku terbaru dalam galeri buku pribadi saya. Buku ini adalah bingkisan dari admin web komunitas terpercaya yang ada di Aceh, karena saya menulis dan mengirimkan opini tentang pendidikan dasar ilmu kesehatan melalui sistem daring; “Pilih Pembahasan Positif untuk Menghindari Stres” di Ruang Semangat, yang diadakan oleh Aceh Trend Community, dalam rangka untuk berbagi semangat menghadapi situasi wabah Covid-19 bahkan dalam melewati masa-masa Ramadan, agar seha

7 Manfaat Menulis

Memiliki keterampilan menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan yang komunikatif, sehingga orang lain dapat menikmati suatu tulisan tersebut, adalah kemampuan yang istimewa. Banyak manfaat dalam menulis, tegantung tujuan seseorang pada tulisan yang diuraikannya. Jika baik, maka akan sangat berguna bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Baik untuk dirasa manfaatnya di dunia atau di akhirat insyaallah, sebagai ladang amal jika berdakwah dalam bentuk tulis. Apalagi saat ini, sangat mudah dalam berbagi tulisan kita, tidak sesulit dulu, sebelum ruang akses tidak semudah saat sekarang. Setiap hal yang dilakukan tentunya ada titik jenuh masing-masing, manakala futur melanda. Hanya saja semua itu kembali kepada individu masing-masing dalam mengelola, tentang cara mengatasi kejenuhan atau kebosanan tersebut dengan menyiapkan kekuatan baru yang lebih optimal, setelah sekian lama dalam jeda waktu istirahat. Merevisi kembali apa yang pernah dilakukan, sudah yang terbaikkah ata

Kanji Ie Bu Peudah : Kuliner Khas Aceh di Ramadan yang Berkhasiat

Masa kecil kami, tatkala ramadan tiba, sering sekali menjadi momen istimewa ketika sore hari, menjelang menunggu waktu berbuka. Bersama teman-teman, bergerak beriringan membawa tempat/wadah makanan masing-masing, menuju ke masjid atau menasah, hanya untuk mengantri dibagikan bubur khas Aceh ini, yaitu Kanji Ie Bu Peudah . Ada pengurus masjid yang memang ditugaskan setiap harinya bergilir, memasak bubur rempah khas Aceh ini dalam belanga yang sangat besar, aromanya khas karena dimasak menggunakan kayu bakar, mengaduknya butuh tenaga ekstra, diaduk dengan batang khusus dari tumbuhanrempah juga.   Ada kesenangan tersendiri bagi kami saat menunggu bubur tersebut masak, bercengkerama bersama teman, berbagi cerita, bahkan menggoda puasa satu sama lain siapa puasa yang paling banyak bolongnya. Ah, memikirkan betapa indahnya Ramadan di masa kecil kami, yang sangat bersahaja, bahkan betapa bahagia dengan hal sesederhana itu, maka sangat merindukan kenangan itu, yang tak mampu diula

3 Golongan Pembaca Al-Qur’an | OaseRa Tadabur

Ramadan adalah bulan yang mulia, bulannya Al-Qur’an, tidak akan berkurang kemuliaannya sedikitpun walau ia berada di tengah wabah Covid-19. Membaca Alquran adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama selama bulan suci Ramadan. Membaca Alquran ibarat perniagaan, karena orang yang mengamalkan membaca Alquran selalu mendapat keuntungan baik darinya, di kehidupan dunia dan akhirat, insyaallah jika bertakwa. Akan tetapi, tahukah kita? Bahwa ternyata ada golongan orang-orang yang membaca Alquran, namun merugi karena ditolak oleh Allah, dan tidak diridai oleh Allah. “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.” (QS Fatir (35) ayat 32) Zalim Zalim adalah golongan pertama, d halimu linafsih , yang membaca Alquran tapi merugi dengan menza

Merak dan Saga Herbal Penangkal Batuk Dkk

Banyak kita temui tanaman di sekitar kita, yang sebenarnya disangka gulma ternyata sangat bermanfaat, bahkan dari tumbuh-tumbuhan tersebutlah obat-obatan di pabrik diolah, apalagi yang berbunga indah dan cocok dijadikan tanaman hias. Tak kenal maka tak sayang, kan? Merak adalah tanaman herbal yang berbunga sangat cantik seperti burung merak, warnanya pun sangat beragam. Tanaman merak berasal dari Asia dan Afrika, dengan nama ilmiahnya yaitu Caesalpinia Pulcherrima , di sini (Aceh) kami menyebutnya On Meurak . Tanaman Merak terdapat duri tebal dan tajam pada batangnya, biji buahnya sering dimakan mentah ketika masih mengkal, rasanya manis kecut. Daun tanaman merak sangat baik bagi kesehatan, karena memiliki efek anti-bakteri. Saya pribadi mengenalnya, karena tumbuh di pekarangan rumah kami, sengaja ditanam oleh Mamak karena daunnya menjadi obat berbagai macam keluhan penyakit, termasuk batuk. Orang dulu banyak menanam berbagai tumbuhan di pekarangannya sebagai apotik h

Tadarus : Mengejar Khatam atau Memperdalam Tadabur?

Ramadan adalah kesempatan kita untuk lebih dekat lagi dengan Al-Qur’an, biasanya orang membaca Al-Qur’an secara bersama-sama di bulan puasa untuk saling menyimak, bertadarus tidak hanya di masjid, namun tetap dapat dilakukan di rumah saja, bersama keluarga. Tadarus bermakna mempelajari, mengkaji, menelaah, tentang cara baca dan kandungan isi daripada Alquran. Banyak amal kebaikan yang dapat dilakukan selama Ramadan, yang sebenarnya di luar dari Ramadan semoga terus dapat dilakukan secara berkala, namun di dalam bulan suci ini ada perasaan berbeda jika lebih dekat dan melekat dengan Alquran. Sebenarnya bukan dari berapa kali khatam atau sudah sampai mana kita memahami isi dari Alquran itu sendiri, alangkah baiknya jika saling beriringan. Karena ibadah membaca Alquran (mengaji) dan merenunginya adalah sama-sama amalan yang dianjurkan. Ibadah puasa yang dibarengi dengan tadarus adalah serangkaian dua ibadah yang saling berhubungan satu sama lain, yang kelak insyaallah mampu men