Memiliki keterampilan
menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan yang komunikatif, sehingga orang
lain dapat menikmati suatu tulisan tersebut, adalah kemampuan yang istimewa. Banyak
manfaat dalam menulis, tegantung tujuan seseorang pada tulisan yang
diuraikannya. Jika baik, maka akan sangat berguna bagi diri sendiri dan juga
bagi orang lain. Baik untuk dirasa manfaatnya di dunia atau di akhirat
insyaallah, sebagai ladang amal jika berdakwah dalam bentuk tulis. Apalagi saat
ini, sangat mudah dalam berbagi tulisan kita, tidak sesulit dulu, sebelum ruang
akses tidak semudah saat sekarang.
Setiap hal yang
dilakukan tentunya ada titik jenuh masing-masing, manakala futur melanda. Hanya
saja semua itu kembali kepada individu masing-masing dalam mengelola, tentang
cara mengatasi kejenuhan atau kebosanan tersebut dengan menyiapkan kekuatan
baru yang lebih optimal, setelah sekian lama dalam jeda waktu istirahat.
Merevisi kembali apa
yang pernah dilakukan, sudah yang terbaikkah atau masih harus berupaya lebih dari
yang sebelumnya? Karena, apapun hal yang dibiasakan dan dilakukan terus-menerus,
berkala, secara berulang-ulang, suatu saat akan menjadi situasi yang menjadi
kebutuhan dan ketagihan dalam bentuk pembiasaan. Segala sesuatu butuh latihan
yang panjang, termasuk menulis. Berikut ini adalah manfaat menulis yang saya
pribadi rasakan, dan mungkin saja bagi sebagian lainnya rasakan, yang umumnya
terasa setelah membiasakan diri menulis.
1. Mudah
menuangkan ide yang ada
Ide yang sering
tiba-tiba muncul, terbetik karena hal apa saja yang ditemukan dalam setiap
kondisi, jika sering langsung dituliskan, maka akan dengan mudah dikembangkan
dalam bentuk tulisan yang lebih lengkap, dan dalam pelaksanaan yang lebih
sempurna. Tulisan akan lebih mengalir, karena latihan yang lama dan
terus-menerus. Sebab, setiap keterampilan jika jarang dipraktikkan, maka akan
terasa sulit apabila dimulai dari awal kembali.
2. Cepat
menemukan titik masalah yang dihadapi
Ketika kita sering mengolah
peristiwa yang dikelola dalam bentuk tulisan, hasil tulisan akan lebih sering
dibaca dan diberi kesimpulan, sehingga akan cenderung menemukan letak kesalahan
dan kekeliruan dalam kaidah kepenulisan, dan dapat dicari solusinya. Bahkan lebih
mampu menghadapi masalah berikutnya, jika ada.
Membaca kisah orang
lain, kita akan merasakan adanya kejanggalan sifat manusia yang seharusnya
tidak dilakukan. Demikian halnya juga ketika orang lain membaca tukisan kita. Tentunya
harus ada pembelajaran dalam setiap tulisan, untuk mengubah karakter seseorang
yang menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat, apabila pembaca merenungi
isi tulisan tersebut.
3. Menjadi
motivator dalam hidup
Impian dan harapan yang sering dituliskan,
maka insyaallah mampu menjadi ruang penyemangat dalam meraih peluang yang ada. Kita
akan mengetahui apa-apa saja yang sudah dilakukan dalam hidup, atau yang belum
dilaksanakan. Sehingga dapat menjadi inspirasi dalam memotivasi diri untuk
melaksanakan serentetan deret kegiatan lanjutan.
4. Upaya
menghindari pembicaraan tidak baik
Menulis adalah upaya
mencegah diri dari berkata tidak baik. Berbagai macam peristiwa yang dihadapi
dalam hidup ini, ada begitu banyak pula masalah dan ujian yang dilalui. Maka dengan
menulis, kita akan lebih sedikit mengeluh dalam bentuk lisan, karena sebagian
sudah dituangkan dalam bentuk tulisan.
5. Memperkaya
wawasan
Menulis dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan. Ketika menulis, tentunya kita akan lebih banyak
membaca tulisan orang lain, bahkan tulisan dari yang ahli di bidangnya, untuk
memperkuat kualitas daripada tulisan kita. Semakin banyak membaca, maka semakin
berkembanglah informasi yang kita punya, otomatis wawasan semakin luas pula.
6. Jasa
bisnis yang baik
Tatkala sering membaca
dan menulis, kita menjadi banyak tahu hal-hal yang baik dan buruk pada suatu
tempat atau benda. Sehingga kita akan
menulis kebaikan tentang suatu tempat dan benda tertentu, agar orang lain dapat
dengan lebih mudah menemukan kebutuhan yang tepat nantinya. Misalnya, penulis
akan mengkaji penyebab makanan tertentu sehingga diminati, maka akan dituliskan
kembali manfaat dari makanan tersebut. Secara tidak langsung, orang yang
membaca akan lebih memahami penyebab suatu makanan akan baik atau buruk jika
dikonsumsi. Dengan demikian, kita telah berjasa mereklamekan hal tertentu untuk
dicari oleh publik, dan mempermudah jalannya bisnis yang baik.
7. Menemukan
jati diri
Melalui tulisan yang
dituangkan, kita jadi mengetahui ciri khas tertentu daripada bacaan dan aliran
tulisan sendiri. Melalui hal tersebut, kita akan lebih mudah menemukan jati
diri untuk membawanya ke mana (agar lebih terarah), karena potensi diri yang
dipunya terkadang luput disadari oleh diri sendiri. Maka, kita akan lebih
bergerak sesuai jalur ke depannya dalam berbuat, disebabkan telah mengetahui
minat dan bakat diri untuk lebih mengasah kemampuan.
Manfaat menulis di
atas, merupakan sebagian dari banyak manfaat lainnya. Menulis dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja. Meski
di rumah saja dalam masa wabah Covid-19 sekalipun, kita tetap dapat menjalani
Ramadan tanpa gangguan jika hanya sekadar menuangkan hal baik ke dalam bentuk
tulisan dan berbagi ke publik. Kita dapat terus berbagi hal baik dalam bentuk
tulisan, atau sekadar saling sapa dalam bahasa yang indah. Tulisan yang baik
akan menjadi sumber informasi yang baik pula bagi yang menerima informasi. Informasi
yang baik dapat diakses oleh orang lain, membuat kita yang menulis menjadi
manusia yang telah berbuat baik dan bermanfaat meski dalam cara dan bahasa yang
sederhana. [RAn]
*
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#BERSEMADI_HARIKE-16
Bersama #flp #flpsurabaya
Komentar
Posting Komentar