Entri wabah virus Corona, tidak menjadi kita lupa akan peliknya wabah TBC. Hari Tuberculosis atau TBC sedunia jatuh setiap tanggal 24 Maret setiap tahunnya. Peringatan ini ditujukan untuk membangun kesadaran masyarakat umum tentang wabah TBC serta usaha untuk mengurangi penyebarannya.
Konon lagi, apa yang terjadi pada dunia saat ini, wabah Corona menjadi akses terbuka bagi penderita TBC, penderita akan menjadi orang paling rentan atas dampak buruk daripada Covid-19.
Dr Robert Koch telah berhasil menemukan penyakit dari TBC yakni bakteri Mycobacterium tuberculosis pada 24 Maret 1982 silam, menjadi jalan sebagai cara pengobatan untuk penyakit ini. Wabah menyebar dari Eropa dan Amerika, sehingga tanggal tersebut memangku Hari TBC Sedunia.
WHO menjabarkan penularan TBC adalah melalui udara. Siapapun yang menghirup udara di sekitar penderita akan menerima resiko penularan. Sejak mewabahnya, hampir seperempat penduduk dunia menderita penyakit tersebut. Upaya pencegahan terus digalakkan bahkan sampai tulisan (saya) ini dirilis.
Cara mencegah penularan terdengar sederhana, yaitu mengenakan masker saat berada di tempat ramai dan jika berinteraksi dengan penderita TBC, serta sering mencuci tangan. Nah, maka dari itu siapapun yang mencoba menggunakan masker di mana pun kesempatan, ketika bepergian bukanlah golongan orang lebay (menurut hemat bahasa orang kekinian).
Mari terus berusaha menjaga kesehatan setiap hari, persoalan takdir akan hadirnya kematian itu sendiri adalah skenario Allah. Manusia tugasnya berusaha tanpa mengurangi keyakinan terhadap-Nya. [RAn]
Komentar
Posting Komentar