Titik jenuh atau bosan tiap orang tentunya berbeda. Tergantung posisinya sedang dalam hal apa dan bagaimana. Biasanya, rasa bosan tersebut timbul karena melakukan hal yang sama dalam rentan waktu yang dekat dan terlalu sering, serta hal-hal yang yang tidak begitu dinikmati, atau lebih tepatnya yaitu hal yang agak kurang disenangi.
Sebenarnya, 'membunuhnya' tak terlalu sulit. Kita bisa memulainya dengan melalukan hal baru, dalam artian tidak memposisikan terlalu banyak hal dengan kapasitas yang berlebihan. Misalnya, ada rancangan kegiatan yang ter-arah disetiap harinya. Intinya, mengelola waktu dengan lebih baik dan bermanfaat, dari waktu; untuk hal wajib (ibadah), rutinitas pekerjaan (karir), jadwal mengerjakan tugas/belajar (pendidikan), sampai pada agenda merileks-kan diri tapi yang dibutuhkan.
Semuanya berawal dari memilih dan mengatur setiap agenda dengan mem-padu-padankannya sesuai yang mampu kita nikmati, sehingga tidak terjadinya keterpaksaan dalam menjalankannya dari waktu ke waktu, dalam hidup. Bahkan sampai hal terkecil, seperti membaca buku dengan bacaan yang sesuai dengan karakter diri, bacaan yang tidak dirasa memberatkan, bacaan yang memang kita ingin menghabiskan halaman terkhir pada saat itu juga, bukan bacaan yang rasanya membaca judulnya saja kita ingin membuangnya ke tempat sampah.
Nah, kita bisa memulainya dengan merangkai cita-cita masa depan (hari-hari selanjutnya), sebenarnya kita mau jadi apa dan dengan cara yang bagaimana? Karena, dengan punya tujuan hidup yang jelas, jalan kita akan menjadi lebih mudah dan lempang, bersebab punya 'alamat' yang jelas dan mampu jadi pemandu.
Kita besok mau makan apa dan untuk mendapatkan makanan tersebut kita punya cara yang bagaimana? Oh, untuk menemukan jawabannya, yang pertama kita lakukan adalah memeriksa isi dompet. Tidak cukup? Maka, selamat berpuasa. ;)
*tulisan ini, 'real' untuk membunuh bosan. :D
Sebenarnya, 'membunuhnya' tak terlalu sulit. Kita bisa memulainya dengan melalukan hal baru, dalam artian tidak memposisikan terlalu banyak hal dengan kapasitas yang berlebihan. Misalnya, ada rancangan kegiatan yang ter-arah disetiap harinya. Intinya, mengelola waktu dengan lebih baik dan bermanfaat, dari waktu; untuk hal wajib (ibadah), rutinitas pekerjaan (karir), jadwal mengerjakan tugas/belajar (pendidikan), sampai pada agenda merileks-kan diri tapi yang dibutuhkan.
Semuanya berawal dari memilih dan mengatur setiap agenda dengan mem-padu-padankannya sesuai yang mampu kita nikmati, sehingga tidak terjadinya keterpaksaan dalam menjalankannya dari waktu ke waktu, dalam hidup. Bahkan sampai hal terkecil, seperti membaca buku dengan bacaan yang sesuai dengan karakter diri, bacaan yang tidak dirasa memberatkan, bacaan yang memang kita ingin menghabiskan halaman terkhir pada saat itu juga, bukan bacaan yang rasanya membaca judulnya saja kita ingin membuangnya ke tempat sampah.
Nah, kita bisa memulainya dengan merangkai cita-cita masa depan (hari-hari selanjutnya), sebenarnya kita mau jadi apa dan dengan cara yang bagaimana? Karena, dengan punya tujuan hidup yang jelas, jalan kita akan menjadi lebih mudah dan lempang, bersebab punya 'alamat' yang jelas dan mampu jadi pemandu.
Kita besok mau makan apa dan untuk mendapatkan makanan tersebut kita punya cara yang bagaimana? Oh, untuk menemukan jawabannya, yang pertama kita lakukan adalah memeriksa isi dompet. Tidak cukup? Maka, selamat berpuasa. ;)
*tulisan ini, 'real' untuk membunuh bosan. :D
Udah berapa neh Neng bosan nya yang dah di bunuh.....
BalasHapushehehee
lumayanlah, anggap saja seperti menepuk nyamuk :D
BalasHapus